- Home »
- Edu Ipees Sem.2 XI SMK »
- Harga Keseimbangan dan Elastisitas
Handhika Maulida A
On Rabu, 06 Maret 2013
1.
PENGERTIAN HARGA KESEIMBANGAN
Harga Keseimbangan (Harga Pasar) merupakan harga yang terjadi
sebagai akibat interaksi permintaan dan penawaran terjadi di pasar, maka harga
keseimbangan disebut harga pasar. Kecenderungan
pembeli ialah menginginkan harga murah dengan kualitasbarang yang bagus, sedangkan penjual mempunyai kecenderungan
untuk mendapatkan keuntungan banyak.
Kecenderungan berlawanan ini tidak akanmenghasilkan transaksi jika
tidak ada kesepakatan harga.Kesepakatan
harga pasar terbentuk melalui tawar menawar antara pembelidan penjual. Hasil
tawar menawar antara pembeli dengan penjual dinamakanharga pasar, dalam
ilmu ekonomi disebut harga keseimbangan
atauequilibrium.
Proses terbentuknya harga keseimbangan
berawal dari adanya interaksiantara pembeli (permintaan) dan penjual
(penawaran) yang dilakukan secara wajar. Interaksi antara permintaan dan
penawaran sangat dipengaruhi olehhukum permintaan dan penawaran karena hal
berikut:
a.Hukum permintaan menyatakan bahwa permintaan cenderung akanbertambah apabila harga berangsur turun.
b.Hukum penawaran menyatakan bahwa penawaran cenderung akanbertambah jika harga berangsur naik
- Harga pasar
akan tercapai setelah melalui serangkaian proses tawar – menawar antara penjual
dan pembeli.
- Apabila harga
barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual dirasa terlalu tinggi oleh
pembeli maka barang dan jasa tersebut tidak dapat terjual.
- Istilah Surplus
dikenal dengan pengertian suatu keadaaan dimana terjadi kelebihan penawaran.
- Istilah Shortage
dikenal dengan pengertian suatu keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan
- Prinsip Ceteris
Paribus berlaku dalam hal ini, yaitu Harga merupakan satu – satunya faktor yang
menentukan permintaan dari pembeli dan penawaran dari penjual.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi harga pasar :
1. Permintaan
terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan jumlah barang atau jasa
terbatas.
2. Tinggi rendahnya
biaya produksi.
3. Pandangan masa
depan dari produsen atau konsumen.
4. Produsen
mengetahui selera konsumen.
5. Penawaran terhadap
barang atau jasa bertambah, sedangkan daya beli konsumen Tetap atau
berkurang
- Peranan Harga pasar
dalam perekonomian :
1. Menunjukan
perubahan kebutuhan masyarakat.
2. Membantu menentukan
penawaran.
3. Menggerakkan
pengusaha untuk berkreasi terhadap perubahan permintaan
- Fungsi harga pasar
adalah sebagai berikut :
baca selengkapnya...
baca selengkapnya...
1. Menentukan jenis barang yang akan diproduksi.
2. Menentukan pembagian hasil produksi diantara
para konsumen.
3. Menentukan teknologi yang akan digunakan dalam
proses produksi.
B. ELASTISITAS PERMINTAAN
1. PENGERTIAN ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas permintaan adalah suatu alat atau
konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan
jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan factor yang
mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang
mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu: “Elastisitas
Harga Permintaan, Elastisitas Silang, Dan Elastisitas Pendapatan”.
2. ELASTISITAS PERMINTAAN DALAM ELASSTISITAS
HARGA
Elastisitas harga permintaan adalah derajat
kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahan harga barang atau
dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah
barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar,
sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang
turun dan sebaliknya.
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan
lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan
antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga
disebutkoefisien elastisitas permintaan.
Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan
metode mid point adalah sebagai berikut :
Ed = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan harga,
atau
Keterangan :
ED = Elastisitas permintaan
Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
Q1 = Kuantitas permintaan awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
Q1 = Kuantitas permintaan awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
Dalam perhitungan koefisien elastisitas ini, angka minus tidak
perlu ditulis karena kita telah mengetahui bahwa antara harga dan permintaan
berslope negatif. Artinya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan, dan
sebaliknya (hukum permintaan).
Contoh : Apabila harga es krim naik dari $2 menjadi $2,2 dan
jumlah pembelian turun dari 10 batang menjadi 8 batang, maka elastsitas
permintaan dihitung sebagai berikut :
Koefisien sebesar 2,32 menunjukkan bahwa perubahan harga sebesar 1
persen akan menimbulkan perubahan permintaan sebesar 2,32 %. Elastisitas
permintaan memiliki hubungan negatif (arahnya berbalikan), yaitu ketika harga
naik permintaan akan turun, vice versa.
Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
Ada lima jenis elastisitas permintaan :
Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.
Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian,
kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa
berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah.
Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun
harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik
pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis
tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya), dan contoh lainnya
yang sejenis.
Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase
perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh
permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan.
Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi
beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat
penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi.
Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah
konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki
keterbatasan (misalnya rasa kenyang). Contoh lainnya yang sejenis adalah
bensin. Jika harga bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak
sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini karena kita tetap membutuhkan bensin
untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya turun, kita juga tidak mungkin
bepergian terus menerus demi menikmati penurunan harga tersebut. Karakteristik
produk yang seperti ini mengakibatkan permintaan menjadi tidak elastis.
Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase
perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang
elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan
ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak
elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki
permintaan uniter elastis.
Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase
perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering
terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian,
makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan
mudah menemukan barang penggantinya.
Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana
pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar.
Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan
demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya
bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi,
yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual
di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan
demikian, secara nalar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama
pula. Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa (seperti pen merek S dan P
yang rata-rata berharga 1000-1500). Jika kita pergi ke supermarket untuk
membeli paperclip, misalnya, kita cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan
merek. Satu-satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga,
dimana kita akan membeli paperclip yang harganya paling murah (atau pada harga
rata-rata yang diterima pasar). Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual
paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol.
Ini karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi
yang sama.
Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas permintaan :
1. Produk substitusi.
Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan harga.
Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan harga.
2. Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.
Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada produk yang harganya murah.
Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada produk yang harganya murah.
3. Produk mewah versus kebutuhan.
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
4. Jangka waktu permintaan dianalisis.
Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.
Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.
Elastisitas dan Total Penerimaan (penjual/produsen)
Elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima
oleh penjual ataupun produsen. Hubungan keduanya adalah sebagai berikut :
1. Permintaan tidak elastis sempurna (= 0), perubahan harga tidak mempengaruhi kuantitas yang diminta atas barang. Dengan demikian, kenaikan harga akan meningkatkan total penerimaan, vice versa.
1. Permintaan tidak elastis sempurna (= 0), perubahan harga tidak mempengaruhi kuantitas yang diminta atas barang. Dengan demikian, kenaikan harga akan meningkatkan total penerimaan, vice versa.
2. Permintaan tidak elastis (< 1), prosentase perubahan
kuantitas yang diminta < dari prosentase perubahan harga. Oleh karena itu,
kenaikan harga akan meningkatkan total penerimaan penjual/produsen, vice versa.
3. Permintaan uniter elastis (= 1), prosentase perubahan kuantitas
= prosentase perubahan harga. Dengan demikian, tidak ada pengaruh terhadap
total penerimaan.
4. Permintaan elastis (> 1), prosentase perubahan kuantitas
yang diminta > dari prosentase perubahan harga. Oleh karenanya, kenaikan
harga akan menurunkan total penerimaan penjual/produsen, vice versa.
5. Permintaan elastis sempurna (tak terhingga), kenaikan harga
akan menyebabkan permintaan turun jadi 0. Oleh karenanya, kenaikan harga sekecil
apapun akan menghilangkan total penerimaan. Sementara penurunan harga akan
menurunkan total penerimaan.
Pembuktian akan hubungan antara hubungan antara elastisitas dan
total penerimaan ini dapat disimulasikan sendiri dengan menentukan koefisien
elastisitas sebuah produk.
Elastisitas Permintaan Silang
Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan
kuantitas yang diminta atas sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya.
Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
EA,B = elastisitas silang antara produk A dan B
P1B = harga awal produk B
P2B = harga produk B setelah perubahan
ΔQA = kenaikan permintaan produk A
Q1A = kuantitas permintaan awal produk A
Q2A = kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah
ΔPB = kenaikan harga produk B
Keterangan :
EA,B = elastisitas silang antara produk A dan B
P1B = harga awal produk B
P2B = harga produk B setelah perubahan
ΔQA = kenaikan permintaan produk A
Q1A = kuantitas permintaan awal produk A
Q2A = kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah
ΔPB = kenaikan harga produk B
Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk,
yaitu :
1. Produk substitusi.
Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan permintaan atas produk B. Contoh produk substitusi : minyak tanah dan kayu bakar, makanan ringan yang tersedia dalam berbagai merek, beras berkualitas sama mereak A dan B, dan lain sebagainya.
2. Produk komplementer.
Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan menurunkan permintaan produk B, vice versa. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan akan mobil akan cenderung turun.
1. Produk substitusi.
Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan permintaan atas produk B. Contoh produk substitusi : minyak tanah dan kayu bakar, makanan ringan yang tersedia dalam berbagai merek, beras berkualitas sama mereak A dan B, dan lain sebagainya.
2. Produk komplementer.
Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan menurunkan permintaan produk B, vice versa. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan akan mobil akan cenderung turun.
Elastisitas Permintaan Pendapatan (pembeli/konsumen)
Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan)
mengukur bagaimana kuantitas permintaan merespon terhadap perubahan pendapatan
pembeli. Rumus perhitungannya adalah :
Elastisitas pendapatan = % perubahan kuantitas diminta / %
perubahan pendapatan
Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis produk, yaitu :
1. Produk normal.
Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan dengan ubi sebagai produk inferiornya.
2. Produk inferior.
Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan menurun jika pendapatan meningkat.
1. Produk normal.
Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan dengan ubi sebagai produk inferiornya.
2. Produk inferior.
Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan menurun jika pendapatan meningkat.
C. ELASTISITAS PENAWARAN
1. PENGERTIAN ELASTISITAS PENAWARAN
Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang
bersamaan dengan elastisitas permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan
elastisitas: elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak
elastis dan tidak elastis sempurna.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran
barang dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan
dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat
dari satu persen perubahan harga.
2. Koefisien Elastisitas Penawaran
Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan
metode mid point adalah sebagai berikut :
Es = % perubahan kuantitas penawaran / % perubahan harga,
Keterangan :
ES = Elastisitas penawaran
Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan
Q1 = Kuantitas penawaran awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
ES = Elastisitas penawaran
Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan
Q1 = Kuantitas penawaran awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Ada lima jenis elastisitas penawaran :
Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.
Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva
penawaran (S) akan terlihat vertikal.
Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1.
Perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan harga, artinya perubahan harga
mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan
penawaran sama dengan perubahan harga.
Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan
penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga
mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan
dapat menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu.
Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit
kapasitas produksi.
Faktor
Penentu Elastisitas Penawaran
Ada
dua faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
1.
Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan
cenderung tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
- Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
- Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.
Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
- Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
- Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.
Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
2. Jangka
waktu analisis.
Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :
- Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
- Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.
- Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
3. Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
4. Kemudahan substitusi faktor
produksi/input.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.