- Home »
- Edu Ipees Sem.2 XI SMK »
- Manfaat Dan Nilai Suatu Barang
Handhika Maulida A
On Rabu, 06 Maret 2013
Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari
barang itu untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia.Manfaat suatu barang
dapat bersifat subjektif, artinya bergantung pada orang yang membutuhkannya dan
hanya dapat diukur dengan menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang dapat
dipenuhi oleh barang itu.
Contohnya: Buku dan alat-alat tulis memiliki
tingkat intensitas yang tinggi bila dilihat dari sudut pandang seorang pelajar,
bila dibandingkan dengan petani maka petani akan menilai buku dan alat-alat
tulis tersebut kurang bermanfaat dan lebih bermanfaat cangkul, pupuk dan
alat-alat pertanian lainnya.
Suatu Barang akan terasa manfaatnya apabila:
1. Sudah diubah bentuknya
misalnya: rotan di hutan akan lebih bermanfaat
bila sudah dirubah bentuk menjadi kursi, meja, lemari.
2. Sudah dipindahkan tempatnya
misalnya: batu di gunung, pasir dipantai akan
lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ke tempat- tempat pembangunan.
3. Sesuai waktu penggunaannya
misalnya: jas hujan dan payung akan lebih
bermanfaat bila digunakan pada musim hujan.
4. Sudah berpindah kepemilikan
misalnya: rumah akan bertambah nilai
kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.
Berikut ini adalah pengertian dari nilai suatu
barang:
a) Nilai Pakai adalah kemampuan suatu barang
atau jasa yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan.
b) Nilai Pakai Objektif adalah kemampuan suatu
barang atau jasa untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan manusia. (misal:
pakaian, perhiasan)
c) Nilai Pakai Subjektif adalah suatu arti yang
diberikan oleh seseorang atas suatu barang / jasa tertentu sesuai kemampuan
barang itu dalam memenuhi kebutuhannya.
(misal: buku pelajaran memiliki arti yang
berguna bagi pelajar)
d) Nilai Tukar adalah kemampuan suatu barang
untuk dapat dipertukarkan dengan barang lain :
e) Nilai Tukar Objektif adalah kemampuan suatu
barang untuk dapat ditukarkan dengan barang lain, nilai tukar objektif
ditentukan oleh adanya hubungan tukar-menukar.
Misalnya dalam membuat suatu barang yang
diperlukan konsumen (sebut saja untuk membuat tas atau sepatu dari kulit)
seorang produsen membuatnya berdasarkan apa yang diperlukan/diminta oleh
konsumen, bukan untuk keperluan pribadi, jadi produsen menilai barang
berdasarkan nilai tukar.
f) Nilai Tukar Subjektif adalah arti yang
diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang berdasarkan kesanggupan barang
tersebut untuk dipertukarkan.
Misalnya si Ani sebagai konsumen mengatakan
harga kemeja Rp.198.000, maka yang dimaksud adalah nilai tukar objektifnya.
Tetapi bila si Ani adalah seorang produsen, maka dia melihatnya sebagai nilai
tukar subjektif, karena ada faktor yang mempengaruhi, diantaranya:
- biaya pembuatan dan biaya lain dari barang
tersebut
- persaingan dengan produsen kemeja lain
Di lain pihak, bila si Ani adalah seorang
pedagang, maka ia akan menilai barang tersebut berdasarkan biaya yang akan
dikeluarkan.